Asal - Usul Wonosari Desa Rejosari Kudus

Desa Rejosari, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus merupakan daerah perbukitan yang hijau dan sejuk. Di daerah ini terdapat beberapa Sendang atau sumber mata air. Salah satu sendang yang legendaris di daerah tersebut adalah Sendang Banyu Kanoman.

Menurut mitos yang beredar di masyrakat, jika ada orang yang mandi di Sendang tersebut akan awet muda dan dapat menghilangkan mala petaka.

Sendang yang terletak di Dukuh Wonosari tersebut, dahulu digunakan sebagai sumber air oleh masyarakat sekitar. Berjalannya waktu, banyak masyarakat yang beralih menggunakan sumur. Meskipun demikian, hingga kini masih ada beberapa orang yang memanfaatkan air sendang tersebut untuk mandi.

Di area sekitar Sendang tersebut, ditemukan petilasan dari Mbah Raden Joyo Sabruk dan Raden Ayu Sakinah. Mereka berdua merupakan tokoh cikal bakal Dukuh Wonosari.

Menurut Marzudi (50), Kepala Desa Rejosari, dahulu daerah Wonosari merupakan hutan yang lebat. Waktu itu, ada sepasang suami istri yang tengah melarikan diri. Mereka adalah Mbah Raden Joyo Sabruk dan Raden Ayu Sakinah.

"Di daerah tersebut, mereka melakukan babat alas dan membangun sebuah pemukiman. Melihat daerah tersebut yang subur, Mbah Raden Joyo Sabruk memanfaatkannya untuk bercocok tanam," ungkap Marzudi.

Sebagai sumber pengairan ladangnya, Mbah Raden Joyo Sabruk menggali tanah hingga munculah sebuah sumber mata air, yang kini dikenal dengan nama Sendang Banyu Kanoman.

"Dari kisah perjalanan hidup Mbah Raden Joyo Sabruk, daerah setempat diberi nama Wonosari. Nama tersebut diambil dari kata “Wono” yang berarti hutan atau alas, dan kata “Sari” yang berarti inti," katanya.

Secara keseluruhan Wonosari diartikan sebagai inti hutan, atau hutan yang dijadikan inti atau sumber kehidupan oleh masyarakat setempat.

Adapun nama Sendang Banyu Kanoman merupakan julukan dari masyarakat setempat. "Karena orang yang sudah mandi atau cuci muka, maka wajahnya akan terlihat lebih segar. Sehingga nampak lebih muda." pungkasnya. (NNC/RM)

Share this post